stepup/down trafo hexta 10kva 3ph di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli step up/down trafo hexta 10kva 3ph di trafospecialist. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Ringkasnya dengan adanya trafo ini maka arus listrik dapat dikendalikan seperti dinaikan maupun diturunkan. Trafo untuk menaikan tegangan biasanya disebut dengan transformator step up dan yang menurunkan arus listrik disebut step down. Selain itu, transformator diketahui hanya bisa mengelola arus bertipe AC atau bolak-balik. dikeluarkandibagi menjadi 2 yaitu: Trafo Step Up dan Trafo Step Down. Pada pembuatan catu daya, trafo yang digunakan adalah trafo step down yang berfungsi menurunkan tegangan 220 VAC menjadi tegangan yang lebih kecil (5V, 9V, 12V) atau sesuai kebutuhan. Transformator berkerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang terdiri lilitan Vay Tiền Nhanh. Jenis-jenis Transformator Trafo – Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah perangkat penting dalam setiap rangkaian jaringan listrik yang pada umumnya digunakan untuk mengubah suatu taraf tegangan AC bolak-balik ke taraf tegangan AC lainnya tanpa adanya kontak fisik dan juga tanpa terjadi perubahan pada karakteristik fasa dan frekuensi. Pengubahan level atau taraf tegangan AC tersebut terjadi karena adanya induksi elektromagnetik antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Baca juga Pengertian Transformator Trafo dan Prinsip Kerjanya. Ada beberapa jenis Trafo yang digunakan dalam sistem kelistrikan untuk keperluan yang berbeda-beda. Keperluan-keperluan tersebut diantaranya seperti trafo yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk keperluan distribusi dan transmisi tenaga listrik. Perangkat yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Transformer ini dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa jenis, diantaranya seperti pengklasifikasian berdasarkan level tegangan, berdasarkan media atau bahan inti core trafo yang digunakan, berdasarkan pengaturan lilitan, berdasarkan penggunaannya dan juga berdasarkan tempat penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa jenis Trafo berdasarkan masing-masing pengklasifikasiannya. 1. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan Trafo yang diklasifikasikan berdasarkan level tegangan ini merupakan trafo yang paling umum dan sering kita gunakan. Pengklasfikasian ini pada dasarnya tergantung pada rasio jumlah gulungan di kumparan Primer dengan jumlah kumparan Sekundernya. Jenis Trafo berdasarkan Level tegangan ini diantaranya adalah Trafo Step Up dan Trafo Step Down. Trafo Step Up Seperti namanya, Trafo Step Up adalah Trafo yang berfungsi untuk menaikan taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yang lebih tinggi. Tegangan Sekunder sebagai tegangan Output yang lebih tinggi dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak jumlah lilitan di kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan primernya. Pada pembangkit listrik, Trafo jenis ini digunakan sebagai penghubung trafo generator ke grid. Trafo Step Down Trafo Step Down adalah Trafo yang digunakan untuk menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yang tinggi ke taraf yang lebih rendah. Pada Trafo Step Down ini, Rasio jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Di jaringan Distribusi, transformator atau trafo step down ini biasanya digunakan untuk mengubah tegangan grid yang tinggi menjadi tegangan rendah yang bisa digunakan untuk peralatan rumah tangga. Sedangkan di rumah tangga, kita sering menggunakannya untuk menurunkan taraf tegangan listrik yang berasal dari PLN 220V menjadi taraf tegangan yang sesuai dengan peralatan elektronik kita. Baca juga Cara Menghitung Jumlah Lilitan pada Transformator Step Up dan Step Down. 2. Jenis-jenis Transformator berdasarkan bahan Inti core yang Digunakan Berdasarkan media atau bahan Inti yang digunakan untuk lilitan primer dan lilitan sekunder, Trafo dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Trafo berinti Udara Air Core dan Trafo berinti Besi Iron Core. Trafo berinti Udara Air Core Transformer Pada Trafo yang berinti Udara, Gulungan Primer dan Gulungan Sekunder dililitkan pada inti berbahan non-magnetik yang biasanya berbentuk tabung yang berongga. Bahan non-magnetik yang dimaksud tersebut dapat berupa bahan kertas ataupun karton. Ini artinya, hubungan hubungan fluks antara gulungan primer dan gulungan sekunder adalah melalui udara. Tingkat kopling atau induktansi mutual diantara lilitan-lilitan tersebut lebih kecil dibandingkan dengan Trafo yang berinti besi. Kerugian Histerisis dan kerugian arus eddy yang biasanya terjadi pada trafo inti besi dapat dikurangi atau bahkan dapat dihilangkan pada trafo yang yang berinti udara ini. Trafo inti udara ini biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Trafo berinti Besi Iron Core Transformer Pada Trafo berinti Besi, gulungan primer dan gulungan sekunder dililitkan pada inti lempengan-lempengan besi tipis yang dilaminasi. Trafo inti besi memiliki efisiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan trafo yang berinti udara. Hal ini dikarenakan bahan besi mengandung sifat magnetik dan juga konduktif sehingga mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan. Trafo yang berinti besi biasanya digunakan pada aplikasi frekuensi rendah. 3. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Pengaturan Lilitannya Trafo Otomatis Auto Transformer Auto Transformer atau Trafo Otomatis adalah Trafo listrik yang hanya memiliki satu kumparan dimana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabung dalam 1 rangkaian yang terhubung secara fisik dan magnetis. Pengaturan lilitan ini sangat berbeda dengan Trafo standar pada umumnya yang terdiri dari dua kumparan atau gulungan yang ditempatkan pada dua sisi berbeda yaitu kumparan Primer dan kumparan sekunder. Trafo Otomatis ini sering digunakan sebagai trafo step up dan step down yang berfungsi untuk menaikan tegangan maupun menurun tegangan pada kisaran 100V-110V-120V dan kisaran 220V-230V-240V bahkan pada kisaran 110V hingga 220V. 4. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Penggunaannya Trafo dapat digunakan untuk melakukan berbagai fungsi sesuai dengan kebutuhannya. Trafo jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi Trafo daya, trafo distribusi, trafo pengukuran dan trafo proteksi Trafo Daya Power Transformer Transformator Daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan untuk aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai hingga 33 Kilo Volt. Trafo daya ini sering digunakan di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi. Trafo Daya biasanya memiliki tingkat insulasi yang tinggi. Trafo Distribusi Distribution Transformer Trafo Distribusi atau Distribution Transformer digunakan untuk mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik ke daerah perumahan ataupun lokasi industri. Pada dasarnya, Trafo Distribusi ini mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo Volt untuk keperluan rumah tangga ataupun industri yang berada dalam kisaran tegangan 220V hingga 440V. Trafo Pengukuran Measurement Transformer Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Measurement Transformer atau Instrument Transformer ini digunakan untuk mengukur kuantitas tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya diklasifikasikan menjadi trafo tegangan dan trafo arus listrik dan lain-lainnya. Trafo Proteksi Protection Transformer Trafo Proteksi ini digunakan untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan utama antara trafo proteksi dan trafo pengukuran adalah pada akurasinya. Dimana trafo proteksi harus lebih akurat jika dibandingkan dengan trafo pengukuran. 5. Jenis-jenis Transformator berdasarkan Tempat Penggunaanya Penggolongan Trafo berdasarkan tempat penggunaannya ini biasanya terdiri dari trafo indoor dalam ruangan trafo outdoor luar ruangan. Trafo Indoor adalah trafo yang harus diletakan di dalam ruangan yang ditutupi dengan atap seperti trafo-trafo yang digunakan pada industri-industri sedangkan trafo outdoor adalah trafo yang dapat ditempatkan diluar ruangan seperti trafo distribusi yang ditempatkan di gardu induk dan lain-lainnya. Ada dua jenis transformator atau trafo yang biasanya digunakan untuk mengalirkan arus listrik yaitu trafo step up dan step down. Kedua kenis trafo tersebut dapat dikenali melalui perbandingan jumlah lilitan pada kumparan, besar arus listrik yang mengalir, dan tegangan beda potensial. Pada transformator trafo ideal terdapat persamaan yang menghubungkan besaran arus listrik, dan efisiensi trafo. Transformator atau yang biasa disebut trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan pada arus bolak-balik AC = Alternating Current. Penggunaan trafo dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui pada alat-alat elektronik seperti komputer, bel listrik, radio, dan lain sebagainya. Trafo juga dimanfaatkan pada tungku induksi dan alat pengelasan yang menggunakan listrik. Trafo terdiri dari kumparan primer dan sekunder seperti yang ditunjukkan pada gambar trafo sederhana berikut. Baca juga Magnet dan Cara Membuat Magnet Banyaknya lilitan pada kumparan, beda potensial, dan besar arus listrik menjadi pembeda antara trafo step up dan step down. Bagaimana cara mengenali trafo step up dan step down? Bagaiman persamaan trafo ideal dan efisiensinya? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan perbedaan trafo step up dan step down di bawah. Table of Contents Karakteristik Trafo Step Up dan Step Down Persamaan Trafo Ideal dan Besar Efisiensi Trafo Persamaan Trafo Ideal Efisiensi Trafo Contoh Soal dan Pembahasan Contoh 1 – Soal Persamaan Trafo Step Up dan Step Down Contoh 2 – Soal Persamaan Trafo Step Up dan Step Down Karakteristik Trafo Step Up dan Step Down Prinsip kerja trafo digunakan untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit listrik ke rumah-rumah masyarakat dengan tujuan melakukan penghematan biaya. Trafo terdiri atas dua bagian yaitu bagian primer dan sekunder. Peran kumparan primer adalah sebagai input. Sedangkan peran kumparan sekunder adalah sebagai output. Trafo terdiri dari dua jenis, yaitu trafo step-up dan trafo step-down. Trafo step up digunakan sebagai penaik tegangan. Sedangkan trafo step down digunakan sebagai penurun tegangan. Tujuan pembuatan dua jenis trafo ini untuk menghemat biaya yang diperlukan untuk menyalurkan listrik dari pembangkit listrik ke rumah-rumah, termasuk rumah sobat idschool. Biaya yang dibutuhkan untuk menyalurkan tenaga listrik tegangan tinggi dihitung lebih murah. Pembangkit listrik menggunakan trafo step up untuk menaikkan tegangan yang kemudian akan dialirkan ke rumah-rumah. Sebelum dialirkan ke rumah-rumah, trafo step down berfungsi menurunkan tegangan agar kebutuhan listrik sesuai dengan peralatan elektronik sobat idschool, juga agar lebih aman. Kedua jenis trafo ini dapat dibedakan dengan karakteristik jenis trafo. Karakteristik masing-masing jenis trafo dapat dilihat pada pembahasan berikut. Trafo Step Up penaik teganganNp Is Trafo Step Down penurun teganganNp > NsVp > VsIp IpB. Trafo A jenis step up karena Vs > VpC. Trafo A jenis step down karena Pp > PsD. Trafo B jenis step down karena Pp = Ps PembahasanTrafo step up dan step down dapat dibedakan dari besar tegangan V dan arus listrik I pada kumparan primer p dan sekunder s. Dari tabel untuk trafo A dapat disimpulkan pertidaksamaan berikutVp IsKesimpulan Trafo step up Dari tabel untuk trafo B dapat disimpulkan pertidaksamaan berikutVp > VsIp Vp. Jawaban B Dalam dunia elektronika, sebenarnya transformator step up memiliki fungsi yang sama dengan transformator step down. Keduanya berfungsi untuk mengubah taraf tegangan yang masuk ke terminal trafo. Hanya saja yang membedakan keduanya adalah taraf tegangan yang dihasilkan masing-masing trafo. Seperti yang telah diketahui, transformator menjadi salah satu komponen krusial yang tidak boleh diabaikan dalam rangkaian elektronika. Bagi Anda yang ingin mengetahui hal-hal seputar transformator step up dan perbedaannya dengan transformator step down, yuk simak ulasannya berikut Transformator Step UpTransformator step up adalah jenis transformator yang jumlah lilitannya lebih banyak pada bagian output atau kumparan sekundernya. Jenis trafo ini cenderung menghasilkan tegangan listrik yang lebih besar pada terminal outputnya dibanding tegangan yang masuk. Tak heran jika trafo jenis ini kerap kali disebut sebagai trafo penaik tegangan. Meskipun tegangan di trafo ini naik, namun frekuensi dan daya listriknya konstan. Transformator step up menjadi salah satu jenis trafo yang banyak ditemui di berbagai rangkaian elektronika. Fungsi Transformator Step UpTransformator memiliki peranan penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Oleh karenanya transformator ini harus dijaga dan dipelihara agar awet fungsi transformator step up adalah sebagai berikut1. Fungsi Trafo Step Up secara UmumMenaikkan Tegangan ListrikFungsi utama dari transformator step up adalah untuk mengubah tegangan listrik dari taraf tertentu menjadi lebih tinggi. Singkatnya, jenis trafo ini digunakan untuk menaikkan tegangan listrik pada suatu rangkaian. Misalnya, trafo step up 12V to 220V yang artinya trafo tersebut bisa menampung tegangan listrik sebesar 12 Volt lalu dinaikkan menjadi 220 Volt. Adapun tegangan listrik yang keluar adalah dari terminal output transformator step up. Biasanya jenis trafo step up seperti ini diterapkan pada rangkaian elektronika berupa inverter pembangkit listrik tenaga surya. Mentransmisikan Energi ListrikDalam dunia kelistrikan, trafo step up berfungsi untuk mentransmisikan energi listrik agar terdistribusi dengan baik. Biasanya fungsi tersebut digunakan pada generator pembangkit listrik. Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan trafo step up PLN yang menambah tegangan listrik lalu ditransmisikan ke gardu induk. Proses ini bertujuan agar daya listrik yang ditransmisikan tidak lose power atau banyak yang hilang. 2. Fungsi Trafo Step Pada Peralatan TertentuPada MicrowaveDi sebuah microwafe, terdapat sebuah bagian yang disebut magnetron. Komponen ini berfungsi untuk mengkonversi energi listrik menjadi gelombang mikro dengan frekuensi tinggi. Agar dapat berfungsi dengan baik, magnetron memerlukan arus dan tegangan yang besar. Nah, salah satu sumbernya dari trafo step up. Pada UPS InverterFungsi trafo step up pada UPS Uninterruptible Power Supply adalah sebagai backup daya listrik dalam kondisi tertentu. Terutama ketika PC kehilangan sumber listrik utamanya. Oleh karena itu, dibutuhkan UPS yang di dalamnya terdapat sebuah trafo step up. Biasanya trafo step up yang diterapkan pada UPS juga disebut sebagai trafo inverter. Fungsi utamanya adalah sebagai step up maupun step down. Hal ini karena ketika kondisi listrik normal, maka perlu dilakukan pengisian daya pada baterai yang ada di Kerja Transformator Step UpTransformator step up memiliki cara kerja dengan memanfaatkan induksi elektromagnetik sesuai dengan hukum Faraday dan hukum Lorentz. Cara kerja alat ini didasarkan pada proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan primer. Terutama ketika bagian lilitannya diberi tegangan dengan arus listrik bolak-balik AC. Semakin besar tegangan yang diberikan, maka induksi elektromagnetik yang dihasilkan kumparan pun demikian. Nantinya, induksi elektromagnetik bisa menyebabkan terjadinya proses flux magnet. Biasanya hal tersebut terjadi pada inti trafo yang selanjutnya menginduksikan kumparan sekunder sehingga terjadi GGL Gaya Gerak Listrik. Biasanya, daya yang dialirkan pada kumparan primer akan diteruskan ke kumparan sekunder di dalam suatu rangkaian. Rumus Transformator Step UpAgar bisa mengalirkan daya listrik yang besar sampai satuan mega watt, dibutuhkan penghantar kabel tembaga yang besar pula. Semakin besar kabel penghantar, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengalirkan arus listrik pun tidak sedikit. Oleh karena itu, arus listrik dibuat bolak-balik AC agar proses distribusi arus listrik lebih merata dan efisien. Jika kabel penghantar kecil, maka arus listrik yang dialirkan pun kecil. Dalam kondisi ini, tegangan listrik harus dinaikkan. Hal ini sesuai dengan rumus daya sebagai = V X ICatatanP Daya WattV Tegangan VoltI Arus listrik AmpereSementara itu, rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah lilitan pada transformator adalah sebagai berikutNp/Ns = Vp/VsAtauNs = Np x Vs/VpCatatanNp Jumlah lilitan primerNs Jumlah lilitan sekunderVp Tegangan primerVs Tegangan sekunderContoh SoalContoh 1Sebuah trafo step-up dapat menaikkan tegangan 110V menjadi 220V dalam sebuah rangkaian elektronika. Sementara itu, banyaknya lilitan primernya adalah 50 lilitan. Lalu, berapa jumlah lilitan pada kumparan sekundernya?DiketahuiVp 110 Volt tegangan inputVs 220 Volt tegangan outputNp 50 lilitan di kumparan primer/inputDitanyaNs ?JawabNs= Np x Vs/VpNs= 50 x 220/110Ns=100Jadi, banyaknya lilitan pada kumparan sekunder atau output pada trafo step up tersebut adalah sebanyak 100 lilitan. Contoh 2Terdapat sebuah trafo step-down yang bisa menurunkan tegangan dari 220V menjadi 24V. Lilita pada kumparan primer/inputnya adalah sebanyak 550. Maka, hitunglah banyaknya lilitan pada kumparan sekunder/ 220 V tegangan inputVs 24 Volt tegangan outputNp 550 lilitan di kumparan primer/inputPertanyaanNs ?JawabNs= Np x Vs/VpNs-=550 x 24/220Ns=60Jadi, transformator step up tersebut memiliki jumlah lilitan sebanyak 60. Perbedaan Trafo Step Up dan Step DownSebagai salah satu komponen penting dalam suatu rangkaian peralatan elektronik, Anda perlu memahami perbedaan jenis transformator. Trafo step up dan trafo step down, memiliki perbedaan sebagai berikut. 1. Trafo Step UpTransformator yang digunakan untuk menaikkan tegangan listrik, berikut Is2. Trafo Step DownJenis trafo ini digunakan untuk menurunkan tegangan listrik, simak > VsNp > NsIp < IsDengan demikian, bisa disimpulkan bahwa trafo step up digunakan untuk menaikan tegangan pada rangkaian. Sedangkan trafo step down adalah sebaliknya, yaitu untuk menurunkan tegangan. Melalui ulasan di atas, diharapkan Anda sudah mengetahui hal-hal seputar transformator step up. Terlebih perbedaan mendasarnya dibanding transformator step down.

gambar trafo step up dan step down